Salah satu nikmat Allah kepada kita hamba-Nya,
yang harus selalu kita jaga dan syukuri karena pentingnya nikmat ini adalah
nikmat kesehatan. Pentingnya nikmat ini dapat kita rasakan ketika kita sedang
terkena suatu penyakit. Oleh karena itu, kita harus mencegah datangnya penyakit
dan menjaga kesehatan. Suatu upaya kita untuk itu adalah dengan hidup sehat,
sebagaimana yang Rasulullah biasa lakukan dalam hidupnya untuk menjaga
kesehatan
, yaitu sebagai berikut.
, yaitu sebagai berikut.
·
Makan makanan yang halal dan thoyyib
saja
Rasulullah sangat efektif dalam memilih makanan yang halal, yaitu bukan
makanan yang diperoleh dari usaha yang tidak dibenarkan syariat dan bukan
makanan-makanan yang sudah jelas diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sementara
thoyyib terkait dengan baik tidaknya makanan tersebut bagi kesehatan
kita. Es krim misalnya, walaupun diperoleh dengan cara yang baik dan tidak
diharamkan syariat, tapi es krim bukan makanan yang thoyyib bagi
penderita alergi es.
·
Makan dengan tenang dan tidak berlebihan
Cara Rasulullah makan ternyata sangat sesuai dengan anjuran kesehatan,
yaitu dengan menyunyah makanan sampai sekitar 32 kali, dengan begitu tugas usus
untuk mencerna makanan akan sangat terbantu. Beliau juga mempertimbangkan
kemampuan perut dengan perbandingan yang seimbang yaitu sepertiga untuk
makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara (oksigen) di
dalam perut. Dengan kata lain adalah makan dengan menikmati makanan yang kita
makan dan tidak berlebihan.
·
Tidur dan bangun lebih awal
Rasulullah selalu tidur lebih awal untuk memenuhi kebutuhan istirahat
beliau, dan karena Rasulullah tidur pada waktunya maka beliau dapat dengan
mudah bangun di keesokan harinya untuk sholat malam dan beribadah kepada Allah.
Beliau juga tidak tidur melebihi kebutuhan, yaitu kurang lebih 8 jam.
·
Istiqomah melaksanakan puasa-puasa sunnah
Rasulullah selalu melaksanakan puasa sunnah di luar puasa wajib. Dari segi
kesehatan, puasa merupakan suatu bentuk pemberian istirahat bagi sistem
pencernaan kita. Ibarat mesin, sistem pencernaan kita memerlukan masa overhaul
atau ‘turun mesin’ untuk merevitalisasi kemampuan mesin. Demikian juga
dengan sistem pencernaan kita agar dapat mempunyai tenaga kembali untuk
melakukan tugasnya dalam mencerna makanan dalam tubuh kita.
·
Rutin berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan mengerakkan seluruh anggota tubuh secara
teratur, sehingga otot-otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran
darah berjalan berjalan lebih lancar. Rasulullah selalu rutin berolahraga,
beliaupun menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya
untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Beliau bersabda, “Ajarilah
anakmu (olahraga) berenang dan memanah.” (HR. Dailani)
·
Menjaga kebersihan
Rasulullah senantiasa terlihat rapi dan bersih walaupun pakaian yang
dimiliki beliau hanya sedikit, tak pernah ada noda-noda hitam atau kuning pada
sorbannya. Gamis yang beliau kenakan pun selalu putih bersih. Tiap hari Jum’at
beliau memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis, dan mencukur bulu
kemaluan. Rambut beliau yang panjang selalu tersisir rapi dan pada waktu
tertentu beliau mengoleskan dengan sejenis minyak wangi. Gigi beliau putih
berbaris rapi. Beliau bersabda, “Bersiwak (menggosok gigi) itu membersihkan
mulut dan diridhoi Allah”. Beiau selalu menjaga kebersihan, karena sebagaimana
kita ketahui kebersihan adalah sebagian dari iman dan kebersihan juga
berpengaruh besar dalam kesehatan tubuh kita.
·
Tidak pernah marah
Rasulullah adalah orang yang penyabar dan tidak pernah marah. Dalam suatu
riwayat disebutkan bahwa seorang utusan dari Bani Nadhir meminta nasihat yang
singkat, dan dengan melaksanakan nasihat singkat tersebut ia ingin masuk surga
dan terlepas dari siksa api neraka. Akhirnya Nabi memberikan nasihat singkat
kepada orang tersebut.
“Jangan
marah!”, Ucap beliau.
“Ulangi
nasihatmu wahai Rasulullah!”, pinta orang dari Bani Nadhir itu.
“Jangan
marah!”, Rasulullah mengulang ucapannya.
“Sekali
lagi wahai Rasulullah!”, Pintanya lagi.
“Jangan
marah!”, Beliau mengulangnya kembali.
Siapa yang
tidak pemarah maka hatinya akan tentram, jika timbul rasa marah segeralah
menghilangkan dengan cara merubah posisi. Misalnya, jika marah sedang timbul
ketika sedang berdiri maka duduklah, jika marah timbul ketika sedang duduk maka
berbaringlah. Namun apabila rasa marah belum juga hilang, maka segeralah
berwudhu. Karena marah sesungguhnya adalah awal mula dari segala penyakit,
termasuk penyakit hati.
·
Jangan iri hati
Rasulullah menganjurkan kita agar
tidak merasa iri hati/dengki. Contoh, timbul kecemasan dan kegelisahan atau
rasa tidak nyaman dalam diri seseorang jika temannya memperoleh kehidupan yang
lebih baik atau pangkat yang lebih tinggi. Hati Rasulullah selalu tentram dan
tak pernah membenci siapapun.
Hanya dalam
2 hal umat Islam boleh bersikap iri sesuai sabda Rasulullah, “Tak boleh
bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama, terhadap orang yang memiliki
kekayaan dan menggunakannya untuk menegakkan yang haq (benar). Kedua, orang
yang memiliki pengetahuan dan rajin menyebarkan pengetahuannya kepada orang
banyak.” (HR. Bukhari)
Seseorang memiliki keimanan di dalam dirinya akan
memiliki sikap ikhlas dan sabar dalam hidupnya. Kedua sikap tersebut merupakan
kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar akan menyebabkan penyakit yang
kita kenal dengan stres. Apabila stres telah menghinggapi seseorang maka dia
akan menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan
pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan baik :)
(sumber: Majalah Ahlan edisi 4)
0 komentar:
Posting Komentar