Kamis, 01 Januari 2015

Hidup Sehat Ala Rasulullah



Salah satu nikmat Allah kepada kita hamba-Nya, yang harus selalu kita jaga dan syukuri karena pentingnya nikmat ini adalah nikmat kesehatan. Pentingnya nikmat ini dapat kita rasakan ketika kita sedang terkena suatu penyakit. Oleh karena itu, kita harus mencegah datangnya penyakit dan menjaga kesehatan. Suatu upaya kita untuk itu adalah dengan hidup sehat, sebagaimana yang Rasulullah biasa lakukan dalam hidupnya untuk menjaga kesehatan
, yaitu sebagai berikut.
·         Makan makanan yang halal dan thoyyib saja
Rasulullah sangat efektif dalam memilih makanan yang halal, yaitu bukan makanan yang diperoleh dari usaha yang tidak dibenarkan syariat dan bukan makanan-makanan yang sudah jelas diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sementara thoyyib terkait dengan baik tidaknya makanan tersebut bagi kesehatan kita. Es krim misalnya, walaupun diperoleh dengan cara yang baik dan tidak diharamkan syariat, tapi es krim bukan makanan yang thoyyib bagi penderita alergi es.
·         Makan dengan tenang dan tidak berlebihan
Cara Rasulullah makan ternyata sangat sesuai dengan anjuran kesehatan, yaitu dengan menyunyah makanan sampai sekitar 32 kali, dengan begitu tugas usus untuk mencerna makanan akan sangat terbantu. Beliau juga mempertimbangkan kemampuan perut dengan perbandingan yang seimbang yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara (oksigen) di dalam perut. Dengan kata lain adalah makan dengan menikmati makanan yang kita makan dan tidak berlebihan.
·         Tidur dan bangun lebih awal
Rasulullah selalu tidur lebih awal untuk memenuhi kebutuhan istirahat beliau, dan karena Rasulullah tidur pada waktunya maka beliau dapat dengan mudah bangun di keesokan harinya untuk sholat malam dan beribadah kepada Allah. Beliau juga tidak tidur melebihi kebutuhan, yaitu kurang lebih 8 jam.
·         Istiqomah melaksanakan puasa-puasa sunnah
Rasulullah selalu melaksanakan puasa sunnah di luar puasa wajib. Dari segi kesehatan, puasa merupakan suatu bentuk pemberian istirahat bagi sistem pencernaan kita. Ibarat mesin, sistem pencernaan kita memerlukan masa overhaul atau ‘turun mesin’ untuk merevitalisasi kemampuan mesin. Demikian juga dengan sistem pencernaan kita agar dapat mempunyai tenaga kembali untuk melakukan tugasnya dalam mencerna makanan dalam tubuh kita.
·         Rutin berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan mengerakkan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot-otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan berjalan lebih lancar. Rasulullah selalu rutin berolahraga, beliaupun menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Beliau bersabda, “Ajarilah anakmu (olahraga) berenang dan memanah.” (HR. Dailani)
·         Menjaga kebersihan
Rasulullah senantiasa terlihat rapi dan bersih walaupun pakaian yang dimiliki beliau hanya sedikit, tak pernah ada noda-noda hitam atau kuning pada sorbannya. Gamis yang beliau kenakan pun selalu putih bersih. Tiap hari Jum’at beliau memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis, dan mencukur bulu kemaluan. Rambut beliau yang panjang selalu tersisir rapi dan pada waktu tertentu beliau mengoleskan dengan sejenis minyak wangi. Gigi beliau putih berbaris rapi. Beliau bersabda, “Bersiwak (menggosok gigi) itu membersihkan mulut dan diridhoi Allah”. Beiau selalu menjaga kebersihan, karena sebagaimana kita ketahui kebersihan adalah sebagian dari iman dan kebersihan juga berpengaruh besar dalam kesehatan tubuh kita.
·         Tidak pernah marah
Rasulullah adalah orang yang penyabar dan tidak pernah marah. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa seorang utusan dari Bani Nadhir meminta nasihat yang singkat, dan dengan melaksanakan nasihat singkat tersebut ia ingin masuk surga dan terlepas dari siksa api neraka. Akhirnya Nabi memberikan nasihat singkat kepada orang tersebut.
“Jangan marah!”, Ucap beliau.
“Ulangi nasihatmu wahai Rasulullah!”, pinta orang dari Bani Nadhir itu.
“Jangan marah!”, Rasulullah mengulang ucapannya.
“Sekali lagi wahai Rasulullah!”, Pintanya lagi.
“Jangan marah!”, Beliau mengulangnya kembali.
Siapa yang tidak pemarah maka hatinya akan tentram, jika timbul rasa marah segeralah menghilangkan dengan cara merubah posisi. Misalnya, jika marah sedang timbul ketika sedang berdiri maka duduklah, jika marah timbul ketika sedang duduk maka berbaringlah. Namun apabila rasa marah belum juga hilang, maka segeralah berwudhu. Karena marah sesungguhnya adalah awal mula dari segala penyakit, termasuk penyakit hati.  
·         Jangan iri hati
Rasulullah  menganjurkan kita agar tidak merasa iri hati/dengki. Contoh, timbul kecemasan dan kegelisahan atau rasa tidak nyaman dalam diri seseorang jika temannya memperoleh kehidupan yang lebih baik atau pangkat yang lebih tinggi. Hati Rasulullah selalu tentram dan tak pernah membenci siapapun.
Hanya dalam 2 hal umat Islam boleh bersikap iri sesuai sabda Rasulullah, “Tak boleh bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama, terhadap orang yang memiliki kekayaan dan menggunakannya untuk menegakkan yang haq (benar). Kedua, orang yang memiliki pengetahuan dan rajin menyebarkan pengetahuannya kepada orang banyak.” (HR. Bukhari)

Seseorang memiliki keimanan di dalam dirinya akan memiliki sikap ikhlas dan sabar dalam hidupnya. Kedua sikap tersebut merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar akan menyebabkan penyakit yang kita kenal dengan stres. Apabila stres telah menghinggapi seseorang maka dia akan menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan baik :)

(sumber: Majalah Ahlan edisi 4)

0 komentar:

Posting Komentar