Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas
kimia terhadap makanan yang di warnainya. Tujuan pemberian
warna dimaksudkan agar makanan terlihat lebih berwarna sehingga, menarik perhatian
konsumen. Bahan pewarna
umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut di air.
umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut di air.
Makanan olahan seperti kue, permen, minuman suplemen, dan es krim
cenderung mengandung kadar pewarna tambahan (aditif) yang tinggi. Pewarna tambahan,
baik alami maupun buatan, digunakan dalam industry makanan karena berbagai alasan,
di antaranya untuk:
1. 1. Mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya, udara,
perubahan suhu dan kelembaban
2. 2. Memperbaiki variasi warna
3. 3. Menguatkan warna yang terjadi secara alami
4. 4. Mewarnai bahan makanan yang tak berwarna
5. 5. Membuat makanan lebih menarik sehingga mengundang selera
Beberapa studi ilmiah telah mengaitkan penggunaan pewarna buatan
dengan hiperaktivitas pada anak-anak. Hiperaktivitas adalah suatu kondisi dimana
anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dan mengontrol perilaku mereka.
Sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal medis terkemuka
Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan tingkat hiperaktivitas
anak-anak usia 3-9 tahun. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna
buatan itu selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif.
Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar
0,1%) juga mengalami efek samping lain seperti: ruam, mual, asma, pusing dan pingsan.
Berikut adalah beberapa jenis pewarna buatan yang popular dan
efek samping yang ditimbulkan:
1.
Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan
dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, pada sekitar
1- 10 dari sepuluh ribu orang , tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti
urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura(kulit lebam) dan anafilaksis
sistemik (shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau
orang yang sensitive terhadap aspirin.
2. Sunset
Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)
Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan
seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan.
Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria,
rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.
Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan
peningkatan kejadian tumor pada hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi
zat ini dalam studi tersebut jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. Kajian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat baik
dalam jangka pendek dan jangka panjang karena konsumsi Sunset Yellow.
3. Ponceau
4R (E124 atau SX Purple)
Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai
produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu
hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di
beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia.US Food and
Drug Administration (FDA) sejak tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan
Cina yang mengandung Ponceau 4R. Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan
aluminium sehingga melebihi batas toleransi.
4. Allura
Red (E129)
Allura Red adalah pewarna sinetis merah jingga yang banyak digunakan
pada permen dan minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak Negara lain,
termasuk Belgia, Perancis, Jerman, Swedia, Austria dan Norwegia.
Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi hipersensitivitas terjadi
pada 15% orang yang mengkonsumsi Allura Red. Dalam studi itu, 52 peserta yang
telah menderita gatal-gatal atau ruam kulit selama empat minggu atau lebih diikutkan
dalam program diet yang sama sekali tidak mengandung Allura Red dan makanan
lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu
tidak ada gejala, para peserta kembali diberi makanan yang mengandung Allura
Red dan dimonitor. Dari pengujian itu, 15% kembali menunjukkan gejala ruam atau
gatal-gatal.
5.
Quinoline Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning
ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energi. Zat ini sudah dilarang
dibanyak Negara termasuk Australia, Amerika, Jepang dan Norwegia karena dianggap
meningkatkan risiko hiperaktivitas dan serangan asma.
0 komentar:
Posting Komentar